





Hari ini, Selasa, 21 Oktober 2025, menjadi momen penting bagi pemulihan korban bencana tanah gerak di Desa Ngrandu, Kecamatan Suruh. Pembangunan 38 unit rumah relokasi yang dinanti-nantikan akhirnya tuntas! Dalam rangka memastikan kelayakan dan penyelesaian pembangunan, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Trenggalek bersama perwakilan dari BPBD Provinsi Jawa Timur, Camat Suruh, ADM. Perhutani KPH Kediri di Trenggalek, dan instansi terkait lainnya, melaksanakan kegiatan penghitungan bersama. Pembangunan rumah-rumah ini didukung oleh alokasi Anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Provinsi Jawa Timur dan Anggaran Pemerintah Kabupaten Trenggalek, menandakan komitmen kuat pemerintah daerah dalam memberikan tempat tinggal yang aman dan layak bagi warga terdampak.
Dari total 38 unit rumah yang dibangun, penempatannya dibagi menjadi dua skema utama. Sebanyak 27 unit didirikan secara terpusat dalam satu kawasan, yaitu di Lapangan Giling, yang merupakan wilayah kawasan hutan milik Perhutani—sebuah langkah kolaboratif yang luar biasa. Sementara itu, sisa 11 unit lainnya dibangun tersebar di atas lahan pribadi masyarakat di tiga desa berbeda. Rinciannya meliputi 9 rumah di Desa Ngrandu, 1 rumah di Desa Puru, dan 1 rumah di Desa Pringapus. Distribusi ini dilakukan untuk mengakomodasi kondisi lahan dan kebutuhan spesifik masing-masing keluarga korban.
Selesainya penghitungan ini adalah sebuah pencapaian signifikan, bukan hanya merampungkan infrastruktur fisik, tetapi juga mengembalikan harapan dan ketenangan bagi 38 keluarga yang sempat kehilangan tempat tinggal. Sinergi antara BPBD, Pemerintah Provinsi Jatim, Perhutani, dan pemerintah kecamatan menunjukkan respons cepat dan efektif terhadap mitigasi bencana. Kini, rumah-rumah baru ini siap menjadi awal lembaran baru yang lebih aman bagi warga Trenggalek yang terdampak. Semoga ini menjadi langkah awal pemulihan kehidupan yang lebih baik.
@avinml
@mas_syahmn
@edysoepriyanto
@banoes4533
@pusdalops_bnpb
@bnpb_indonesia
@bpbd_jatim
@kecamatan_suruh