BPBD KAB. TRENGGALEK

Selasa, 14 Oktober 2025. BPBD Kabupaten Trenggalek melakukan pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana)

Selasa, 14 Oktober 2025 BPBD Kabupaten Trenggalek menyelenggarakan kegiatan penting bertajuk Desa Tangguh Bencana (Destana). Kegiatan ini dipusatkan di Joglo Wiroguno, Desa Sambirejo KecamatanTrenggalek, dan bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana di wilayah mereka. Peserta yang hadir merupakan perwakilan dari empat desa yang terletak di dua kecamatan berbeda, menunjukkan cakupan dan fokus yang terencana. Keempat desa tersebut adalah Desa Sambirejo dan Desa Karangsoko dari Kecamatan Trenggalek, serta Desa Kedunglurah dan Desa Ngadirejo dari Kecamatan Pogalan. Kehadiran perwakilan desa-desa ini diharapkan dapat menjadi pionir dalam membentuk dan mengimplementasikan program ketangguhan bencana secara mandiri di tingkat tapak.

Acara Destana ini secara resmi dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Drs. Stefanus Triadi Atmono, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kesadaran kolektif dan sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam mitigasi bencana. Setelah pembukaan, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi inti. Materi disampaikan oleh narasumber yang berkompeten di bidang penanggulangan bencana, mencakup berbagai aspek mulai dari teori kebencanaan, manajemen risiko, hingga langkah-langkah praktis dalam merespons situasi darurat. Sesi ini menjadi fondasi pengetahuan bagi para peserta sebelum mereka masuk ke tahapan diskusi yang lebih spesifik dan mendalam.

Puncak dari kegiatan Destana adalah sesi diskusi interaktif yang fokus pada Pengenalan Ancaman Bencana pada Masing-Masing Desa. Para peserta dari Desa Sambirejo, Karangsoko, Kedunglurah, dan Ngadirejo secara bergantian memetakan dan menganalisis potensi ancaman bencana spesifik yang ada di wilayah mereka. Diskusi ini tidak hanya mengidentifikasi ancaman, tetapi juga membahas kerentanan dan kapasitas yang dimiliki desa. Diharapkan hasil dari diskusi ini dapat menjadi peta jalan yang konkret bagi desa-desa tersebut untuk membangun sistem peringatan dini dan meningkatkan ketahanan komunitas mereka secara berkelanjutan.

@avinml
@mas_syahmn
@edysoepriyanto
@banoes4533
@pusdalops_bnpb
@bnpb_indonesia
@bpbdjatim

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *