

Kunjungan Kerja BPBD Kabupaten Blitar ke Kabupaten Trenggalek: Penguatan Sinergi dalam Menghadapi Bencana
Pada hari Kamis, 5 November 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek menerima kunjungan kerja dari rekan-rekan BPBD Kabupaten Blitar. Kedatangan rombongan dipimpin langsung oleh Bapak Windu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Blitar, dan disambut hangat oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Trenggalek, Bapak Drs. Stefanus Triadi Atmono, M.Si., di aula kantor BPBD Kabupaten Trenggalek.
Kunjungan kerja ini menjadi momen penting bagi kedua belah pihak untuk memperkuat sinergi dan koordinasi dalam upaya penanggulangan bencana. Fokus utama dari pertemuan ini adalah pada bidang Logistik, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi (LRR). Dalam konteks bencana yang seringkali terjadi, terutama bencana hidrometeorologi yang tengah melanda, pembahasan mengenai manajemen logistik yang efektif dan efisien menjadi sangat krusial. Selain itu, kedua belah pihak juga bertukar informasi terkait peningkatan kapasitas BPBD, termasuk pengembangan sistem dan manajemen penanggulangan bencana yang lebih baik.
Salah satu tujuan utama dari kunjungan kerja ini adalah untuk saling berbagi pengalaman dan strategi dalam menghadapi bencana alam. BPBD Kabupaten Trenggalek, sebagai tuan rumah, memaparkan secara detail mengenai kesiapan mereka dalam menghadapi berbagai jenis bencana. Pemaparan meliputi program mitigasi yang telah dilaksanakan, sistem manajemen bencana yang diterapkan, serta pengembangan pengadministrasian yang lebih modern. Salah satu inovasi yang menarik adalah penggunaan Chatbot Siaga Bencana. Teknologi ini memungkinkan masyarakat untuk mengakses informasi terkini mengenai bencana serta mengajukan laporan dengan mudah dan cepat.
Sesi diskusi dan tanya jawab yang berlangsung setelah pemaparan menjadi momen yang sangat dinamis. Para peserta aktif bertukar pikiran dan pengalaman mengenai berbagai tantangan yang dihadapi dalam penanganan bencana. Diskusi ini tidak hanya menyoroti aspek teknis, namun juga menyentuh aspek sosial dan psikologis dari penangan