Pada hari Kamis, 27 Februari 2025, BPBD Trenggalek menerima kunjungan kerja istimewa dari Konsul Jenderal (Konjen) Australia, Bapak Glen Askew. Kunjungan ini menjadi momen penting dalam mempererat hubungan kerja sama antara Australia dan Indonesia, khususnya dalam bidang penanggulangan bencana. Kedatangan Bapak Glen Askew disambut hangat oleh Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Bapak Drs. Stefanus Triadi Atmono, M.Si., beserta jajaran staf. Suasana keakraban dan semangat kolaborasi terasa sejak awal pertemuan.
Bapak Glen Askew mengungkapkan kekagumannya terhadap kesiapan BPBD Trenggalek dalam menghadapi potensi bencana. Beliau memuji kelengkapan peralatan yang dimiliki, serta inovasi dan edukasi kebencanaan yang dilakukan secara berkelanjutan. “Kunjungan kesini luar biasa sekali. Ini kota yang sangat indah dari Jawa. Mungkin pemandangannya bagus, hijau, damai, enak semua. Dan banyak persiapan dari BPBD disini dan itu sangat menyenangkan,” ucap Glen Askew. Beliau juga mengapresiasi hubungan pentahelix yang terjalin dengan baik antara BPBD, TNI/Polri, masyarakat, relawan, dan unsur lainnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program Net Zero Karbon Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Bapak Glen Askew diajak Kalaksa untuk menanam pohon di halaman kantor BPBD. Kegiatan ini melambangkan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Penanaman pohon ini juga menjadi simbol harapan akan kerja sama yang terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Selanjutnya, Bapak Glen Askew meninjau ruang Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) PB, tempat berbagai peralatan canggih digunakan untuk memantau dan merespons bencana. Beliau mendapatkan penjelasan rinci mengenai fungsi dan manfaat setiap alat, serta bagaimana teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan efektivitas penanggulangan bencana. Beliau sangat terkesan dengan sistem dan teknologi yang diterapkan di BPBD Trenggalek.
BPBD Trenggalek menunjukkan komitmen kuat dalam melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam penanggulangan bencana. Prinsip pentahelix diterapkan secara optimal, memastikan bahwa pemerintah tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam upaya pencegahan dan penanganan bencana. Keterlibatan aktif TNI/Polri, masyarakat, relawan, dan unsur lainnya menjadi kunci keberhasilan dalam meminimalkan dampak bencana.
Edukasi kebencanaan menjadi prioritas utama BPBD Trenggalek. Kegiatan “Mening Deh” secara rutin dilaksanakan di sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan generasi muda. Selain itu, uji coba Early Warning System (EWS) Tsunami dilakukan setiap tanggal 26 untuk memastikan alat berfungsi dengan baik. Upaya-upaya ini menunjukkan keseriusan BPBD Trenggalek dalam melindungi masyarakat dari ancaman bencana.
Kalaksa BPBD Trenggalek, Bapak Stefanus Triadi Atmono, menjelaskan tentang platform Si Bentar (Siaga Bencana Trenggalek), sebuah platform ini yang dirancang untuk mempercepat respons terhadap bencana. Platform ini memungkinkan masyarakat untuk melaporkan kejadian bencana secara cepat dan akurat, serta mendapatkan informasi terkini mengenai kondisi darurat. Si Bentar menjadi salah satu inovasi unggulan BPBD Trenggalek dalam meningkatkan efisiensi penanggulangan bencana.
Kunjungan Bapak Glen Askew ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara Australia dan BPBD Trenggalek dalam bidang penanggulangan bencana. Pertukaran informasi, teknologi, dan pengalaman diharapkan dapat meningkatkan kapasitas BPBD Trenggalek dalam melindungi masyarakat dari berbagai ancaman bencana. Kunjungan ini juga menjadi bukti pengakuan internasional terhadap upaya-upaya yang telah dilakukan BPBD Trenggalek dalam membangun masyarakat yang tangguh bencana.